Featured Posts
Les Privat berkualitas dan murah
Program taman Belajar BINTANG : 1. Les Privat 2. Les Kelas Sainsmatic & Activeclass 3. Program Training 4. BTA 5. Tulus (khusus menghadapi ujian)
Les privat dan Kelas untuk daerah Solo dan sekitar
Les privat dan Kelas untuk daerah Solo dan sekitar. hubungi : 081393855565. pengajar siap datang ke rumah.
Saatnya Les Privat berkualitas. pengajar berpengalaman, menyukai dunia anak-anak, dan mampu meningkatkan prestasi Siswa
Menciptakan Suasana Belajar Di Rumah Yang Mendukung Semangat Anak
1. Menghilangkan gangguan belajar
Tersedianya fasilitas-fasilitas permainan yang berlebihan di rumah dapat mengganggu minat belajar anak. Mulai dari komputer yang diprogram untuk sebuah permainan (games), seperti Game online, Game Watch maupun Play Stations serta TV yang hidup hampir sehari penuh . Kondisi seperti ini berpotensi besar untuk mengganggu konsentrasi anak dalam belajar.
Komputer sebaiknya bisa dimanfaatkan untuk mendukung belajar. Melalui CD pembelajaran, video yang terkait ilmu pengetahuan, menjelajah informasi lewat internet. Anak juga bisa belajar menulis, menggambar maupun belajar program-program di komputer. Namun, jika anak kecanduan game dapat menurunkan motivasi belajarnya sehingga nilai sekolah menjadi turun. Untuk mengatasi anak seperti ini anak harus diarahkan pada game yang menstimulasi anak untuk berfikir. Dengan menanamkan peraturan lambat laun anak harus menyadari bahwa tugas utamanya belajar. Jika kesadaran tumbuh dari pribadinya sendiri maka anak akan dapat mampu membagi waktunya antara belajar dan game.
2. Mengadakan sarana yang mendukung
Sarana belajar merupakan media mutlak yang dapat mendukung minat belajar, kekurangan ataupun ketiadaan sarana untuk belajar secara langsung telah menciptakan kondisi anak untuk malas belajar. Kendala belajar biasanya muncul karena tidak tersedianya ruang belajar khusus, meja belajar, buku-buku penunjang (pustaka mini), dan penerangan yang bagus. Selain itu, tidak tersediannya buku-buku pelajaran, buku tulis, dan alat-alat tulis lainnya, merupakan bagian lain yang cenderung menjadi hambatan otomatis anak akan kehilangan minat belajar yang optimal.
Anak sebaiknya dibudayakan untuk memanfaatkan sarana apa saja yang ada untuk belajar. Buku-buku yang menggugah semangat belajar bisa dikoleksi. Misalkan ensiklopedi, atau buku pelajaran anak yang berwarna-warni menarik akan sangat memotivasi belajar anak.
3. Tempat yang nyaman
Bukan suatu jaminan rumah mewah dan megah membuat anak menjadi rajin belajar, tidak pula rumah yang sangat sederhana menjadi faktor mutlak anak malas belajar. Rumah yang tidak dapat menciptakan suasana belajar yang baik adalah rumah yang selalu penuh dengan kegaduhan, keadaan rumah yang berantakan ataupun kondisi udara yang pengap.
Maka sebaiknya dibuat ruang belajar yang teratur, luas dan rapi dengan ventilasi yang cukup. Warna ruang dibuat yang mencolok dan menggugah untuk beraktivitas, misalkan dominansi warna pada dinding dan lantai adalah biru dan kuning. Warna tersebut akan mendukung semangat anak untuk beraktivitas.
Mengenali gaya belajar anak
Pada dasarnya, ada 3 cara seorang anak untuk mengingat sesuatu yaitu melihat (visual), mendengar (auditori), dan melakukan (kinestetik). Setiap anak mempunyai cara belajar yang berbeda-beda. Ada yang cepat mengerti dengan mendengar ucapan guru, ada yang dengan membaca, dan ada yang dengan cara menulis. Maka lakukan identifikasi terlebih dahulu anak cenderung pada kemampuan apa. Identifikasi dengan cara mengamati ciri-ciri yang tampak pada perilaku anak.
1. Ciri-ciri gaya belajar visual diantaranya ;
- Mengingat apa yang dilihat dari pada yang didengar.
- Suka membaca dengan cepat dan tekun.
- Selalu rapih dan teratur.
- kalau berbicara cepat
- Teliti dan detail.
- Mementingkan penampilan.
- Tidak terganggu oleh keributan.
- Suka mencoret-coret tanpa arti bila sedang berbicara atau mendengar
- Sering menjawab pertanyaan dengan singkat seperti ya dan tidak.
- Lebih suka memperagakan dari pada berbicara.
2. Ciri-ciri gaya belajar auditori diantaranya ;
- Lebih mudah mengingat dari mendengar
- Mudah terganggu oleh keributan.
- Suka berbicara pada diri sendiri pada saat kerja
- Membaca dengan bersuara
- Umumnya bicaranya fasih
- Suka bicara dan diskusi
- Merasa sulit menulis tapi pandai bercerita.
3. Ciri-ciri gaya belajar kinestetik diantaranya ;
- Mengahafal dengan cara berjalan dan melihat.
- Banyak bergerak.
- Tidak tahan duduk lama.
- Berbicara perlahan.
- Merespon perhatian fisik
- Mencari perhatian dengan menyentuh.
- Berdiri dekat bila berbicara dengan orang lain.
- Banyak menggunakan isyarat tubuh.
- Belajar melalui praktek.
Memori anak dapat ditingkatkan dengan mengetahui mana diantara 3 gaya belajar tersebut yang paling sesuai dengan anak. Kemudian anak dilatih untuk melakukan pengulangan cara tersebut dalam belajar sehingga memori anak lebih kuat. Ketika anak belajar sesuai dengan gaya belajarnya, anak akan merasakan belajar menjadi lebih mudah.
Mengatur jadwal belajar anak
Melatih anak membuat jadwal adalah langkah jitu untuk menanamkan disiplin bagi anak. Sikap disiplin yang terbentuk akan berguna hingga anak tumbuh dewasa. Untuk membuat jadwal harus disepakati bersama antara orang tua dan anak. Orang tua harus menyampaikan dengan sabar, namun tegas. Sehingga kesepakatan jadwal diterima anak dengan suka rela, tanpa ada penolakan di hatinya.
Jika jadwal dilanggar maka harus ada sangsi yang juga disepakati bersama. Tentunya sangsi ini tidak terlalu menyusahkan atau menyiksa, namun cukup dianggap berat bagi anak hingga jera. Misalkan karena kesukaan anak menonton TV, maka sangsinya dilarang menonton TV hari ini. Atau yangg lainnya sesuai dengan kesukaan anak.
Dibawah ini contoh jadwal belajar dalam sehari penuh. Di sela-sela jadwal tentunya anak diperkenankan bermain, karena bermain adalah kebutuhan untuk tumbuh kembangnya.
Cara Cerdas Belajar
(Kerjakan dengan senang)
Di Sekolah (pukul 07.00-12.00)
• Perhatikan kata-kata Guru
• Catat yang penting pada buku tulis
• Tanyakan pada Guru jika belum faham
Pulang sekolah (pukul 12.00-14.00)
• Istirahat sebentar
• Menghafal pelajaran dari Guru
• Kerjakan PR
Sore (pukul 16.00-18.00)
• Belajar kerjakan soal-soal
Malam (pukul 19.00-21.00)
• Siapkan Jadwal besuk
• Membaca dan menghafal pelajaran besuk lalu Buat ringkasannya
Pagi sebelum Sekolah (pukul 05.00-06.00)
• Berdoa
• Membaca ulang dan hafalkan
Kerjakan setiap hari dengan tekun ya !!
Anak selalu bergerak tidak bisa diam, hiperaktif atau kinestetik ?
Anak anda tidak bisa konsentrasi di Sekolah?selalu bergerak? Tapi sepertinya kok tidak ada kelainan ya?
Pertanyaan tersebut mungkin dialami oleh banyak orang tua. Karena anak tidak bisa konsentrasi di sekolah, nilainya pun juga rendah. Maka mari kita kenali sebenarnya ada apa dengan anak kita.
Ada dua kemungkinan: pertama, anak mendapatkan gangguan hiperaktif atau kedua, anak mempunyai kemampuan kinestetik. Jangan salah dalam mengenali anak, karena jika anak anda termasuk kinestetik, Anda wajib bersyukur. Karena itu anugrah potensi yang diberikan kepada anak itu. Kalau diberi sarana dan kesempatan mengembangkan potensinya itu, anak akan mampu menempuh kesuksesannya sendiri. Hal inilah yang jarang dimengerti oleh kebanyakan orang tua.
A. Hiperaktif
Gangguan hiperaktif disebut juga ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity disorder). Untuk dapat disebut memiliki gangguan hiperaktif, harus ada tiga gejala utama yang nampak dalam perilaku seorang anak. Gangguan tersebut sudah menetap minimal 6 bulan, dan terjadi sebelum anak berusia 7 tahun.
1. Inatensi; anak tidak mampu konsentrasi terhadap sesuatu, sehingga mudah sekali beralih perhatian ke hal yang lain.
2. Tidak bisa diam. Selalu bergerak, berlari-lari, berjalan ke sana kemari, banyak bicara dan menimbulkan suara berisik.
3. impulsif; ada semacam dorongan untuk mengatakan/melakukan sesuatu yang tidak terkendali dengan segera dan tanpa pertimbangan. Ditandai dengan kesulitan anak untuk menunda respon. Contohnya anak tidak sabar untuk menunggu orang menyelesaikan pembicaraan, menyela pembicaraan atau buru-buru menjawab sebelum pertanyaan selesai diajukan. Anak juga tidak bisa untuk menunggu giliran, seperti antri misalnya. Sisi lain dari impulsivitas adalah anak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas yang membahayakan, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
B. Kinestetik
Yaitu berhubungan dengan pergerakan dan keterampilan olah tubuh. Mereka memiliki bakat mekanik tubuh dan pintar meniru mimik serta sulit untuk duduk diam. Anak kinestetik tidak bisa konsentrasi karena keinginannya untuk selalu bergerak tidak tersalurkan. Yang membedakan dengan anak hiperaktif, anak kinestetik tidak memiliki gejala impulsif. Jadi sekarang lihat anak anda punya gejala impulsif atau tidak.
Ciri-ciri dari kecerdasan kinestetik antara lain adalah :
1. selalu bergerak, mengetuk-ngetuk meja atau gelisah ketika duduk lama di suatu tempat,
2. suka berlari, melompat, gulat, menari, atau kegiatan yang melibatkan gerakan motorik kasar lainnya,
3. suka bermain dengan tanah liat, atau pengalaman yang melibatkan sentuhan tangan lain misal melukis
4. dapat membedakan materi penyusun dari barang yang disentuhnya, apakah terbuat dari besi, plastik, dll
5. lebih pandai dalam permainan gerak misal lompat tali dibanding teman seusianya.
6. mampu menunjukkan kemahiran dalam bidang keterampilan, misalnya pertukangan, menjahit, atau memiliki koordinasai motorik halus yang baik dalam hal-hal lain,
7. mampu mengekspresikan diri secara dramatis seperti akting
8. suka membongkar-pasang barang
anak-anak yang mempunyai kemampuan ini berpeluang menjadi para penari, aktor, para pengrajin, atlet, dan lain sebagainya. Asalkan diberi ruang untuk mengembangkan potensinya.