Banyak anak merasa mendapatkan kesulitan dalam belajar sehingga nilai-nilai di Sekolahnya mengalami penurunan. Bisa jadi anak yang mengalami kesulitan belajar ini adalah anak yang mempunyai intelegensi normal tetapi menunjukkan satu atau beberapa kekurangan dalam proses belajar, baik dalam persepsi, ingatan, perhatian ( konsentrasi ) ataupun fungsi motoriknya.
Anak yang mempunyai motorik ( gerak ) terlalu tinggi sering disebut sebagai anak hiperaktif. Anak tipe seperti ini sulit dikontrol sehingga membutuhkan perhatian ekstra oleh pengajar.
Kesulitan belajar anak dapat muncul karena ada hambatan yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosial. Hambatan fisiologis misalnya ketika belajar cepat mengantuk, pusing, mata sakit bila membaca. Hambatan psikologis misalnya tidak ada minat belajar, mudah lelah, stress. Sedangkan hambatan yang bersifat sosial misalnya situasi lingkungan yang ramai, keluarga tidak harmonis, kehadiran teman waktu belajar, dan lain sebagainya. Hambatan tersebut sangat mengganggu proses belajar anak sehinga tidak dapat mencapai hasil prestasi belajar yang baik.
Macam kesulitan belajar;
1). Learning Disorder atau kekacauan belajar
adalah suatu keadaan proses belajar anak terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan pada anak yang mengalami kekacauan belajar seperti ini potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajar anak terhambat oleh adanya reaksi-reaksi belajar yang bertentangan , sehingga tidak bisa menguasai bahan yang dipelajari dengan baik. Jadi dalam belajar anak mengalami kebingungan untuk memahami bahan belajar.
2). Learning Disabilities atau ketidak mampuan belajar.
Adalah suatu gejala anak tidak mampu belajar atau menghindari kegiatan belajar dengan berbagai sebab sehingga hasil belajar yang dicapai berada di bawah potensi intelektualnya.
3). Learning disfungctions
suatu kesulitan belajar yang mengacu pada gejala proses belajar tidak dapat berfungsi dengan baik, walaupun anak tidak menunjukka adanya subnormal mental, gangguan alat indera, ataupun gangguan psikologis yang lain. Misalnya anak sudah belajar dengan tekun namun tidak mampu menguasai bahan belajar dengan baik.
4). Under Achiever
suatu kesulitan belajar yang terjadi pada anak yang tergolong potensi intelektualnya di atas normal tetapi prestasi belajarnya yang dicapai rendah.
5). Slow Learner atau lambat belajar
anak sangat lambat dalam proses belajarnya sehingga setiap melakukan kegiatan membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding dengan anak lain yang memiliki potensi intelektual yang sama.
Posted by
Galuh Danang, S.Si, M.Pd.
Sabtu, 12 Desember 2009
0 comments